Pada 2009, Avenged Sevenfold harus kehilangan sang drummer, Jimmy 'The Rev' Sulllivan, yang meninggal karena overdosis. Mike Portnoy dari Dream Theater sempat mengisi kekosongan sampai 2010. Sampai akhirnya M. Shadows cs. memutuskan untuk merekrut permanen Arin Ilejay untuk drummer pengganti The Rev.
Richard Arin Ilejay lahir di Ventura California, 17 Februari 1988. Ia mulai bermain drum sejak usianya menginjak sembilan tahun. Di usianya yang sangat muda, Arin tumbuh dengan pengaruh musik funk, jazz, dan rock dari sang ayah. Sebelum bergabung denganAvenged Sevenfold, Arin menelurkan album Shout The Truth bersama band metalcore Confide pada 2008.
"Kami baru-baru ini bertanya kepada beberapa teman untuk mendapatkan drummer yang akan ikut tur. Teknisi drummer kami, Mike Fasano, menyarankan Arin Ilejay. Kami telah berlatih bersamanya, dan terkesan dengan skill, serta attitude-nya," kata Matt Shadowssaat itu.
Itu adalah kabar gembira bagi seorang Arin, karena memang ia adalah salah satu penggemar Avenged Sevenfold. "Saya sakit perut sepanjang hari, benar-benar grogi. Saya nggak pernah menyangka mimpi sebesar ini sebelumnya," kata Ilejay.
Namun, bukan hal mudah bagi Avenged Sevenfold untuk menyamakan visi bermusiknya dengan Ilejay. Usia yang jauh lebih muda, membuat perbedaan mencolok pada pengaruh musik Ilejay dengan Avenged Sevenfold.
Tapi, toh, drummer yang pernah menyabet penghargaan Rising Star Drummies! Awards 2011 yang diselenggarakan DRUM! Magazine ini membuktikan bahwa dirinya memang pantas menggantikan posisi The Rev. Lewat Hail to The King, keberadaan Arin di belakang drum, mempertegas nuansa Classic Rock yang dihadirkan Avenged SevenfolD.
"Ini seperti evolusi dari Avenged Sevenfold, kami seperti membawakan 'masa lalu' ke masa depan. Saya memukul drum dengan sangat keras, ya, really heavy oldskool metal!" katanya dalam sebuah wawancara radio. Hal yang membuat Matt Shadows senang bukan kepalang. Terlebih setelah Ilejay sanggup mengimbangi permainannya di atas panggung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar